Rabu, 09 September 2009

15. Perjuangan Mencapai Kemerdekaan Indonesia

A. PERISTIWA PENTING MENJELANG PROKLAMASI
Pada tanggal 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima dibom oleh Amerika Serikat. Tiga hari kemudian, yaitu tanggal 9 Agustus 1945, giliran Kota Hiroshima yang di bom oleh Amerika Serikat.

Pada tanggal 9 – 14 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wediodiningrat berangkat ke Kota Dalat ( Vietnam ) untuk bertemu dengan Jenderal Terauci. Tujuan pertemuan itu adalah membahas pelaksanaan kemerdekaan Indonesia.

Tepat pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Peristiwa kekalahan ini diketahui oleh para pemuda melalui radio BBC ( Inggris ). Sutan Syahrir kemudian menemui Bung Hatta yang baru kembali dari Saigon untuk membicarakan kemerdekaan Indonesia.

B. PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Ada perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua mengenai pengumuman proklamasi Indonesia. Golongan tua menghendaki agar pengumuman itu dilaksanakan sesuai dengan janji Jepang, sedangkan golongan muda bermaksud untuk mengumumkan secepatnya. Wikana dan Yusuf Kunto kemudian memutuskan untuk membawa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke luar kota, yaitu ke Rengasdengklok ( Jawa Barat ) agar keduanya tidak terpengaruh oleh pemerintah Jepang. Pada hari itu juga sekitar pukul 21.00 rombongan meninggalkan Rengasdengklok dan kembali ke Jakarta.

Pertemuan di Rengasdengklok memutuskan untuk segera mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada pertemuan itu juga tercapai kesepakatan bersama bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dicetuskan pada tanggal 17 Agustus 1945.

C. RUMUSAN TEKS PROKLAMASI
Perumusan teks proklamasi dilakukan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo dengan disaksikan oleh Sukarni, Sudiro, B.M. Diah, dan tokoh lainnya.

Rumusan teks proklamasi ditulis oleh Bung Karno kemudian dibacakan secara perlahan–lahan. Ir. Soekarno menyarankan agar teks proklamasi ditandatangani oleh seluruh peserta rapat. Akan tetapi, setelah dimusyawarahkan, semua yang hadir sepakat bahwa naskah proklamasi ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Dalam rapat tersebut disepakati bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia diumumkan pada pukul 1.00 tanggal 17 Agustus 1945.

D. DETIK–DETIK PROKLAMASI
Tepat pada pukul 10.00 hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945, bertepatan dengan bulan Ramadhan, di Jalan Pengangsaan Timur Jakarta, Ir. Soekarno membacakan Teks Proklamasi Kemerdeakaan Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih, dengan Latief S. Suhud dan Tri Murti sebagai pembawa bendera.

Berdera itu dijahit oleh Ibu Fatmawati. Pada saat bendera dinaikkan, hadirin serentak menyanyikan lagu Indonesai Raya ciptaan W.R. Supratman tanpa di pimpin dirigen. Sejak tanggal 17 Agustus 1945 itulah, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka.

E. PEMBENTUKAN KELENGKAPAN NEGARA
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang. Dalam sidang tersebut ditetapkan tiga keputusan penting, yaitu :

1. Mengesahkan dan menetapkan UUD RI yang telah dipersiapkan Badan Penyelidik Usaha–usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden.

3. Sebelum terbentuknya MPR, presiden dibantu Komite Nasional Indonesia Pusat.

Pada tanggal 22 Agustus 1945, presiden mengumumkan dibentuknya tiga badan baru, yaitu :
1. Komite Nasional Indonesia ( KNI ).
2. Partai Nasional Indonesia ( PNI ).
3. Badan Keamanan Rakyat ( BKR ).
Pada tanggal 12 September 1945, dibentuk kabinet RI yang pertama sesuai dengan UUD 1945.

Menteri kabinet pertama adalah :
1. Menteri Dalam Negeri : R.A.A Wiranata Kusumah
2. Menteri Luar Negeri : Mr. Ahmad Subardjo
3. Menteri Keuangan : Mr. A.A. Waramis
4. Menteri Kehakiman : Prof. Mr. Dr. Soepomo
5. Menteri Kemakmuran : Ir. Surachman Tjokroadisurjo
6. Menteri Keamanan : Supriyadi
7. Menteri Kesehatan : Dr. Boentaran Martoatmojo
8. Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantara
9. Menteri Penerangan : Mr. Amir Syaripudin
10. Menteri Sosial : Mr. Iwa Koesoema Soemantri
11. Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Tokrasujoso
12. Menteri Perhubungan : Abikusno Tokrosujoso ( sementara )
13. Menteri Negara :
a. Wachid Hasyim
b. Dr. M. Amir
c. Mr. R.M. Sartono
d. R. Otto Iskandardinata

Nama–nama gubernur :
1. Teuku Mohamad Hassan : Gubernur Sumatera
2. Sardjo Kartohadikusumo : Gubernur Jawa Barat
3. Pandji Soeroso : Gubernur Jawa Tengah
4. R.A. Soerjo : Gubernur Jawa Timur
5. I Gusti Ketut Pudja : Gubernur Sunda Kecil
6. Mr. I. Latuharhay : Gubernur Maluku
7. Dr. G.S.S.J. Ratulangi : Gubernur Sulawesi
8. Pangeran Mohamad Noor : Gubernur Kalimantan

Pejabat–pejabat lainnya :
1. Ketua Mahkamah Agung : Mr. Dr. Kusumah Atmadja
2. Jaksa Agung : Mr. Gatot Tarunamihardja
3. Sekretaris Negara : Mr. A. G. Pringgodigdo
4. Juru Bicara Negara : Soekardjo Wirjopranoto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar