A. PERTEMPURAN DI SURABAYA
Pada tanggal 25 Oktober tentara Inggris mendarat di Surabaya di bawah pimpinan Brigjen Mallaby. Lima hari sesudahnya, yaitu pada tanggal 30 Oktober 1945, diadakan perundingan perdamaian antara pimpinan Indonesia dan pimpinan Inggris. Akan tetapi, sesudah perundingan tersebut, tentara Inggris tidak mau meninggalkan Surabaya.
Pada tanggal 10 November 1945, tentara Inggris memerintahkan agar bangsa Indonesia menyerah kepada mereka paling lambat pukul 06.00 tanggal 10 November 1945. Apa bila perintah tersebut tidak dipenuhi, Surabaya akan dihancurkan.
Pada tanggal 10 November 1945 terjadilah pertempuran. Pertempuan ini tidak seimbang karena Inggris menggunakan senjata-senjata modern, sedangkan pasukan Indonesia menggunakan perlengkapan seadanya. Akibatnya pasukan Indonesia terdesak dan markas pertahanan Surabaya dipindahkan ke Desa Lebaniwaras. Pertempuran ini berlangsung selama tiga minggu. Pahlawan yang terkenal dalam pertempuran di Surabaya adalah Bung Tomo.
B. PERTEMPURAN DI BANDUNG
Pertempuran di Bandung terkenal dengan nama Bandung Lautan Api. Pada tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu memerintahkan agar Bandung Utara dikosongkan paling lambat tanggal 21 November 1945. Peringatan tersebut tidak dihiraukan oleh para pejuang Indonesia sehingga terjadi bentrokan.
Pada tanggal 23 Maret 1946 tentara Sekutu kembali mengeluarkan perintah agar Bandung Selatan dikosongkan. Rakyat Kota Bandung diungsikan keluar kota. Sebelum meninggalkan Bandung, pejuang Indonesia membakar Bandung Selatan ( membumihanguskan ), tepatnya pada tanggal 23 Maret 1946.
Pahlawan yang terkenal pada peristiwa Bandung Lautan Api adalah Mohamad Toha.
C. AGRESI MILITER BELANDA
1. Agresi Militer
Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia. Mereka ingin agar Indonesia dijadikan negara bagian. Pada tanggal 10 November 1946 diadakan perundingan di Linggarjati, Kabupaten Kuningan ( Jawa Barat ).
Hasil erundingan ini disahkan pada tanggal 25 Maret 1947. Hasilnya adalah :
1. Belanda mengakui kekuasaan de facto ( yang nyata ) Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatera.
2. Pemerintah Repeblik Indonesia dan Belanda bersama-sama membentuk sebuah negara yang disebut Negara Indonesia Serikat.
3. Pemerintah Republik Indonesia akan tetap bekerja sama dengan pemerintah Belanda untuk membentuk Uni Indonesia – Belanda.
Pada bulan Mei 1947, Belanda memaksa Indonesia agar mengakui kedaulatan Belanda di Indonesia. Akan tetapi permintaan itu ditolak oleh bangsa Indonesia. Pada tanggal 20 Juli 1947, Belanda melancarkan serangan secara serentak ke wilayah Indonesia. Serangan tersebut dinamakan Agresi Militer Belanda I. Tujuannya adalah merebut Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Sumatera.
Agresi Militer Belanda I berakhir pada tanggal 14 Agustus 1947.
2. Agresi Militer Belanda II
Pada tanggal 8 Desember 1947 diadakan perundingan antara Indonesia dengan Belanda di atas Kapal Renville. Hasil perundingan Renville ditandatangani pada tanggal 17 Juni 1948, tetapi perundingan tersebut sangat merugikan Indonesia.
Kemudian Belanda membentuk negara-negara boneka Belanda.
Pada tanggal 19 November 1948, Belanda melakukan penyerangan untuk merebut Ibu Kota Republik Indonesia di Yogyakarta. Serangan ini dinamakan Agresi Militer Belanda II. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta diasingkan ke Pulau Bangka.
Pada tanggal 24 Januari 1949, PBB mengeluarkan resolusi agar Belanda menghentikan agresi militernya. Peringatan PBB tidak dihiraukan Belanda. Mereka bahkan meneruskan penyerangan. Pada bulan agustus 1949 pertempuran dihentikan.
D. PENGAKUAN KEDAULATAN RAKYAT INDONESIA OLEH BELANDA
Pada tanggal 23 Agustus 1949, di Den Haag ( Belanda ) dilakukan perundingan antara Indonesia dengan Belanda yang disebut Konferensi Meja Bundar ( KMB ).
Tujuan KMB adalah mendapat pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Hasil yang dicapai dalam KMB adalah :
1. Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat ( RIS ) dan Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir Desember 1949.
2. RIS dan Belanda akan bergabung dalam Uni Indonesia – Belanda.
3. Irian Barat akan diserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda.
Sesuai hasil KMB, pada tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia dan Belanda di adakan upacara pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada pemerintah RIS.
Pengakuan kedaulatan ini ditandatangani oleh Ratu Yuliana dari Belanda dan Drs.Moh. Hatta dari Indonesia. Adapun pengakuan kedaulatan di Indonesia diwakili oleh Mr.Lovink dari Belanda dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari Indonesia.
Dengan pengakuan kedaulatan tersebut berakhirlah kekuasaan Belanda atas Indonesia, dan berdirilah RIS.
E. BEBERAPA TOKOH YANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
1. Ir. Soekarno ( Bung Karno )
Ir. Soekarno adalah proklamator yang juga merupakan Peresiden Indonesia pertama. Lahir di Blitar ( Jatim ) tanggal 6 Juni 1901.
Dalam perjuangannya menentang Belanda, Bung Karno sering ditangkap dan di asingkan keluar Jakarta.
Bung Karno juga merupakan pencetus dan tokoh pendiri negara-negara Nonblok.
Ir. Soekarno wafat di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar ( Jatim ).
2. Muhammad Hatta ( Bung Hatta )
Muhammad Hatta juga merupakan proklamator dan sebagai wakil presiden pertama RI. Lahir di Bukitinggi pada tanggal 12 Agustus 1902.
Drs. Muhammad Hatta bersama Ir.Soekarno memperoklamirkan kemerdekaan RI dan merupakan utusan dari Indonesia yang ikut menandatangani naskah KMB.
Bung Hatta wafat di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1980 dan dimakamkan di pemakaman umum Tanah Kusir Jakarta.
3. Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Sri Sultan Hamengkubuwono IX merupakan Sultan Yogyakarta sejak tahun 1940 dan juga wakil presiden kedua ( 1973-1978 ) setelah Moh. Hatta.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX lahir di Yogyakarta pada tanggal 12 April 1912. Jasanya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia antara lain adalah ikut merencanakan Serangan Umum 1 Maret 1949 dan sebagai utusan RI dalam penandatanganan naskah KMB.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX wafat di rumah sakit Washinton AS pada tanggal 2 Oktober 1988 dan dimakamkan di Astana Imogiri, Kabupaten Bantul Yogyakarta.
4. Jenderal Sudirman
Jenderal Sudirman adalah Bapak Tentara Nasional ( TNI ). Peranannya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia sangat besar.
Sebagai Panglima Pasukan TKR, Jenderal Sudirman, dapat mengusir tentara Inggris dari Ambarawa. Pada tanggal 18 Desember 1945, Jenderal Sudirman diangkat oleh pemerintah manjadi Panglima Besar TKR dengan pangkat Jenderal.
5. Letjen Urip Sumaharjo
Setelah terbentuknya TKR pada tanggal 5 Oktober 1945 Urip Sumaharjo diangkat sebagai kepala staf umum . Urip Sumaharjo sangat berjasa dalam organisasi TKR yang kemudian berkembang menjadi TNI.
Letjen Urip Sumaharjo wafat pada tanggal 17 Nopember 1948 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
6. Letnan Kolonel Soeharto
Lahir di Kemusuk Yogyakarta tanggal 8 Juni 1921. Soeharto adalah presiden kedua RI. Ketika memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949, Soeharto berhasil menguasai Yogyakarta selama enam jam dari kekuasaan Belanda.
Pada tahun 1951 – 1953 aktif dalam penumpasan DI/ TII di Jawa Tengah.
Sabtu, 12 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar